Kamis, 19 Maret 2009

Moodle

Moodle adalah nama sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran ke bentuk web. Moodle adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment. Dengan aplikasi ini siswa bisa masuk kedalam "ruang kelas" digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain.

Moodle merupakan sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang dapat di-download dengan gratis. siapa pun dapat menggunakan dan memodifikasinya dengan lisensi secara GNU (General Public Licen se). Aplikasi Moodle dapat di-download di alamat http://www.moodle.org . Saat ini Moodle sudah digunakan oleh 150.000 institusi lebih dari 160 negara didunia.

Aplikasi Moodle pertama kali dikembangkan oleh Martin Dougiamas pada Agustus 2002 dengan Moodle Versi 1.0. Sekarang Moodle bisa dipakai oleh siapa saja secara Open Source. Sistim yang dibutuhkan agar aplikasi Moodle ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

  • Apache Web Server

  • PHP

  • Database MySQL atau PostgreSQL

Kita dapat membangun sistim dengan konsep E-Learning (pembelajaran secara elektronik) ataupun Distance Learning (Pembelajaran Jarak Jauh) dengan menggunakan Moodle. Dengan begitu sistim belajar mengajar tidak akan terbatas oleh ruang dan waktu, sebab seorang dosen/guru/pengajar dapat memberikan materi kuliah, test ataupun kuis dengan jarak jauh dan dari mana saja. Selain itu, seorang dosen/guru/pengajar juga dapat membuat materi soal ujian secara online dengan sangat mudah. Sedangkan peserta ujian dapat mengikuti ujian di rumah, kantor, warnet bahkan di saat perjalanan dengan membawa laptop dan mendukung koneksi internet.

Beberapa aktivitas pembelajaran yang didukung oleh Moodle adalah sebagai berikut:

  • Assignment :Fasilitas ini digunakan untuk memberikan penugasan kepada peserta pembelajaran secara online. Peserta pembelajaran dapat mengakses materi tugas dan mengumpulkan hasil tugas mereka dengan mengirimkan file hasil pekerjaan mereka.
  • Chat :Fasilitas ini digunakan untuk melakukan proses chatting (percakapan online). Antara pengajar dan peserta pembelajaran dapat melakukan dialog teks secara online.
  • Forum : Sebuah forum diskusi secara online dapat diciptakan dalam membahas suatu materi pembelajaran. Antara pengajar dan peserta pembelajaran dapat membahas topik-topik belajar dalam suatu forum diskusi.
  • Kuis : Dengan fasilitas ini memungkinkan untuk dilakukan ujian ataupun test secara online.
  • Survey : Fasilitas ini digunakan untuk melakukan jajak pendapat.

Rabu, 18 Maret 2009

Buku Panduan Rekaman ( Recording Handbook )

Ditulis oleh : Shane Faber

Diterjemahkan oleh : Cokies


1. Dasar Suara (Sonic Fundamentals)


a. Keras vs. Lembut
Suara bergerak di udara. Telinga kita dibuat untuk sensitif pada getaran-getaran ini dan menterjemahkannya. Di dalam musik,istilah,”dinamik” menunjukkan apakah suatu suara itu “lembut” atau “keras”. Kemampuan dari sebuah media perekaman untuk membuat perbedaan antara lembut dan keras dinamakan “Area Dinamik (Dynamic Range)”. Piringan hitam dan kaset mempunyai sebuah batasan area dinamik sekitar 20 Db. Sedang CD dan Digital Audio Tape (DAT) mempunyai area dinamik yang penuh; itu berarti 100 Db. Faktor yang membatasi berapa banyak area yang bisa benar-benar anda dengarkan tergantung dari speaker,dan amplifier dan ruangan tempat anda mendengarkan. Teruskan membaca ….

b. Tinggi vs. Rendah
Kita telah mendengar istilah-istilah seperti “tajam(bright)”, ”tumpul(dull)”, “tipis(thin)” dan ”tebal/dalam(deep)” digunakan untuk menyatakan suatu musik. Ada dua hal yang kompleks mengenai hal ini. Yang pertama adalah bahwa kita mendengarkan hal yang sama secara berbeda.; “tajam(bright)” bagi seseorang adalah “tumpul(dull)” bagi yang lain. Yang kedua adalah ketepatan atau hasil, dari sumber suara kita, dengan kata lain speaker dan amplifier. Secara teknis, area frekwensi yang bisa didengar oleh pendengaran manusia adalah 20 Hertz(Hz) yang paling rendah dan 20 Kilohertz(Khz) yang paling tinggi. Kebanyakan area pendengaran manusia antara 40 Hz dan 16 Khz dan pada kenyataannya, spesifikasi area frekwensi radio FM adalah 50 Hz sampai 15 Khz.
Sebuah radio mobil, boom box atau home stereo mempunyai dua buah knop/tombol EQ. Knop “Low”(rendah) dan “High”(tinggi) biasanya dipusatkan pada 100 Hz dan 10 Khz dengan sebuah petunjuk “fixed Q”(Q tetap). Q menunjukkan daerah frekwensi yang dipengaruhi oleh “boost”(penguatan) atau “cut”(pelemahan) dan dinyatakan dalam oktaf. Hasilnya tidak terlalu mencolok, tetapi untuk pemakaian konsumen ini sederhana, menyenangkan dan biasanya sudah cukup. Tombol loudness adalah hanya sebuah penguatan frekwensi rendah untuk menggantikan tidak jelasnya frekwensi rendah pada level yang rendah untuk didengar.

c. Speaker dan Amplifier dan Ruangan
Ini adalah tahap terakhir sebelum kuping anda melakukan tugasnya. Setiap masalah disini mempengaruhi reproduksi suara, dan ditambah kemampuan anda menterjemahkan apa yang anda dengar. Amp, speaker dan ruangan dimana mereka berada, semuanya merupakan peralatan pendengaran. Ketika anda mencampur(mix) suara secara baik di studio tetapi terdengar buruk di tempat lain, maka anda tahu ada yang salah.
“Flat”(datar) adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan sebuah sistem yang memproduksi semua frekwensi, seimbang, lebih atau kurang. Beberapa orang mencoba ribuan kali untuk mendapatkan sebuah rungan yang “flat”(datar). Begitu pula saya, apa yang baik di atas kertas, tidak selalu baik untuk music! Selama saya tahu apa yang speaker dan ruangan kerjakan, saya dapat menyesuaikannya. Saya senang mencampur dengan sistem yang sederhana pada level SPL yang moderate. Ini dimaksudkan untuk mengurangi efek yang mungkin ditimbulkan oleh ruangan. Favorit saya saat ini adalah Genelec 1031 A, sepasang power monitor 2 arah yang kompak. Mereka tidak menipu saya. Alesis dan Event 20/20 saat ini sering dijadikan hadiah untuk undian power monitor 2 arah yang tidak terlalu mahal.
Level pendengaran adalah sebuah masalah individu, tetapi telinga merespon frekwensi secara berbeda pada volume yang berbeda. Level keras terus menerus berpengaruh menumpulkan respon terhadap frekwensi tinggi pada telinga, sementara pada level yang rendah, frekwensi rendah tidak muncul. Sama seperti hal lain dalam hidup, obat-obatan dan alkohol juga berpengaruh pada telinga, dan biasanya bukan pengaruh yang baik.

2. Memasukkan Suara Anda Pada Kaset ( Getting Your Sound On Tape )
Sampai saat ini, “Analog” merupakan satu-satunya jenis rekaman yang bisa dilakukan bagi kebanyakan musisi. Kemampuan yang luas dari alat rekam DAT, Alesis ADAT 8 trek, Tascam DA-88 8 trek dan perekam hard disk seperti Emu Darwin, Akai dan Vestax telah merubah situasi selamanya. Tetap, prosesnya sama meskipun ada perbedaan tehnikal dan spesifikasi format yang perlu dicatat.

a. Proses Perekaman Analog
Peralatan perekaman analog menggunakan sebuah tape/kaset plastik yang dilapisi dengan partikel-partikel magnet bergerak melintasi head(kepala) perekam magnet dengan kecepatan yang konstan untuk merekam dan memutar ulang. Selalu ada sebuah “erase head”(kepala penghapus), yang pertama pada jalur tape/kaset, untuk menghapus dan mengatur kembali partikel-partikel sebelum menyentuh “record head”(kepala rekam). Pada mesin “two-head”(dua-kepala) terdapat satu kepala untuk merekam(record) maupun memutar ulang(playback). Disain “three-head”(tiga-kepala) mempunyai satu head untuk merekam, ”sync-head”, dan yang lain untuk memutar ulang, “repro head”. Mesin-mesin profesional mempunyai tiga kepala.
Ada batasan banyaknya signal yang partikel tape/kaset dapat serap dan produksi ulang. Dua buah parameter yang berinteraksi untuk memaksimalkan kemampuan tape untuk secara benar merekam dan memutar ulang adalah “tape speed”(kecepatan tape) dan “bias”. Pada kecepatan yang lebih cepat, lebih banyak area tape untuk sinyal yang diberikan, dengan kata lain lebih banyak partikel untuk rekaman. Kebanyakan perekam multitrack analog profesional bekerja pada 30 ips (inches per second / inch per detik). “Bias” adalah sebuah proses yang terjadi secara kebetulan. Ditemukan bahwa ketika sebuah sinyal frekwensi tinggi, 100Khz atau lebih, jauh lebih tinggi dari yang manusia sanggup dengar, ketika direkam bersama sinyal normal, partikel magnet bekerja lebih baik untuk menghasilkan frekwensi-frekwensi yang lebih tinggi.
Ini adalah sebuah proses yang komplex dan banyak kemungkinan terjadi kesalahan! Mesin tape/kaset harus secara mekanik dan elektronik diatur pada spesifikasi yg sangat akurat. Pertama, untuk memastikan bahwa secara fisik mmungkinkan tape / kaset secara lembut berbalik(shuttle), mundur(rewind/rw) atau maju(fast forward/ff). Meskipun formula tape/kaset berkembang sangat pesat bertahun-tahun, problem mekanik dapat merusak tape dengan meregang atau mengusutkannya. Tidak ada yang dapat memperbaiki kesalahan ini! Rawat kaset anda dengan perhatian dan hormat. Problem lain termasuk kehilangan partikel kaset, dinamakan “shedding”(penghancuran), fluktuasi cepat yang memproduksi “wow and flutter” dan kaset yang tidak layak untuk kontak dengan head/kepala.
Lebih jauh lagi, elektronik harus merekam sinyal input dan memainkannya kembali dengan pasti. Inilah mengapa tone / frekwensi pada kaset master anda menjadi sangat penting. Itu dibutuhkan untuk mengatur secara benar elektronik pada mesin kaset sehingga ketika anda bekerja pada studio yang berbeda, kaset anda kedengarannya sama seperti yang anda ingat. Ketika semua parameter diatur secara benar, anda mendapat kesempatan untuk mendengarkan kembali apa yang telah anda rekam sebelumnya.

b. Proses Perekaman Digital
Proses perekaman digital secara mekanik jauh lebih sederhana, tetapi sangat banyak melibatkan elektronika. Signal masukan ( input ) dikopi 1000 kali /detik dan setiap potongan akustik masing-masing diberikan angka digitalnya sendiri, yang berisikan nomor 0 dan 1. Secara teori, “analog-to-digital converter”(ADC)/perubah analog ke digital menerima masukan(input) analog dan merubahnya menjadi sekelompok angka dan perubahannya, “digital-to-analog converter”(DAC)/perubah digital ke analog melakukan proses sebaliknya.
“Sampling rate” ( tingkat pengkopian ), atau berapa banyak suara dipotong dalam satu detik adalah faktor utama pada berapa baik sebuah suara dapat melalui proses digitalisasi. CD dikopi(sampled) pada 44,1 K atau 44.100 kali/detik, dan itu menjadi standard industri. Beberapa format menawarkan 48 K sampling. DAC dan ADC tidak menghasilkan sesuatu yang sama persis, dan perbedaan mesin-mesin ini tergantung pada konsistennya teori angka 0 dan 1.
Mesin kaset/tape digital menggunakan pemindahan mekanik dan kaset/tape plastik sebagai sebuah media penyimpanan informasi digital. Alesis ADAT dan Tascam DA-88 adalah contoh banyak-jalur(multi –tracks) digital yang tidak terlalu mahal. Cara lain yang dapat diterima adalah perekam hard disk(hard disc recorders). Beberapa diantaranya memakai komputer dengan software sebagai pengontrol yang canggih, seperti Digi-Design dan Soundscape, sementara yang lainnya memberikan kotak (boxes) tempat hard disk untuk menyimpan, seperti Emu Darwin, Vestax dan Akai.
Dengan perekam digital secara acak ini, ukuran hard disk membatasi jumlah lama waktu perekaman. Pencarian(locating) menjadi sangat cepat, begitu pula perubahan(editing). Ketika cara ini dipadukan dengan komputer sebagai penghubungnya(interface), anda mendapatkan sebuah pengolah kata(word processor) yang tangguh untuk musik. Siapapun yang menggunakan sabuah Mac atau Windows pada sebuah PC, tahu bagaimana cara menyeret dan mengklik(drag and click) dengan sebuah mouse dan itulah dasar bagaimana anda memanipulasi sebuah file suara(sound file).

Prosedur TEKNIS Recording

1.Merekam suara yang disebut Tracking atau ‘Take’. Dari sebuah arransemen musik, tentunya sekian banyak instrumen yang akan mengiringi lagu utama. Satu per satu setiap instrumen direkam dalam track record. Secara teknis adalah dari sumber suara akustik yang diubah menjadi gelombang electric. Sinyalnya diterima oleh recorder. Idealnya sumber suara (source) yang terekam semirip mungkin dengan aslinya. Jika menggunakan komputer, jadilah sinyal tersebut sebagai digital. Tetapi oleh recorder Analog (seperti DAT, realtape) sinyalnya tetap menjadi analog.

2.Hasil tracking yang telah terekam, dilakukan proses Mixing yang meliputi pengaturan volume, gain, balancing. Dalam teknologi rekam digital, Anda akan dimudahkan untuk melakukan editing. Pada bagian-bagian tertentu dapat kita copy, delete, mixed, dll.

3.Selanjutnya adalah proses Equalisasi, yakni proses menciptakan karakter sound dengan penguatan pada Low,Low-Mid,High-Mid-dan High frekuensi. Proses ini menuntut ketajaman telinga Anda hingga antar frekuensi tidak saling bertabrakan. Seberapa besarkah kemampuan Anda dalam membedakan frekuensi. Sound terekam harus memiliki kejernihan, terang, berkarakter dan tidak pecah. Pastikan bahwa input yang suara terekam memiliki ketebalan (pada step 1), sehingga memudahkan kita untuk melakukan equalisi. Contohnya sound cymbals adalah tipis, tetapi terang dan bening. Inilah seorang sound engineer diuji.
Teknik berikutnya adalah pemberian Sound Effect, seperti reverb (efek ruang), delay, Chorus, Compresi, Noise Gate, Limiter, dll. Effect memberikan karakter yang lebih kuat. Sentuhan terakhir ini akan menjadikan music Anda siap untuk didengarkan, seperti layaknya kita mendengar Compact Disc, Cassette, dll, atau bahkan lebih dramatis.

4.Mastering adalah proses terakhir. Di studio mastering profesional ditangani si ‘dokter audio’. Tugasnya menghilangkan hiss dan hum, menurunkan simbilance (ess) yang berlebihan, mengkompres frekuensi-frekuensi yang kasar, memoles dan meratakan, menetapkan standar volume. Barulah musik karya kita direkam ke dalam pita cassete atau CD melalui CD Burning.

Prinsip RECORDING.

Pertama kalinya recording ditemukan pada tahun 1887, yaitu ketika Thomas Alfa Edison menemukan alat perekam, yaitu cylinder phonograph.
Tujuan utama recording adalah merekam seluruh karya kita berikut arransemennya. Dan hasilnya dapat kita dengar ulang. Tentunya diharapkan kualitas musik tetap terjaga, tidak merusak telinga yang mendengar. Sebagai catatan kemampuan telinga kita sanggup menerima intensitas bunyi di kisaran 10 dB – 120 dB. Itupun kalau suara yang dihasilkan tidak rebek dan pecah.. Kualitas record yang rusak juga akan menghancurkan perangkat audio system di rumah.


Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget (Cognitive Development Theory)

Piaget mendefinisikan pengetahuan (knowledge) sebagai suatu interksi yang terus menerus antara individu dengan lingkungan.
Perkembangan kognitif Piaget terfokus pada perkembangan secara alami fikiran pembelajar baik anak-anak maupun dewasa. Konsep perkembangan kognitif Piaget berawal dari analisa perkembangan biologi organisme tertentu. Menurut Piaget, intelegen (IQ=kecerdasan) itu seperti system kehidupan lainnya, yaitu proses adaptasi.
Menurut Piaget terdapat tiga perbedaan pola berfikir yang merupakan prasyarat perkembangan operasi formal, yaitu; gerakan bayi, semilogika, praoprasional pikiran anak-anak, dan operasi nyata anak-anak dewasa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif yaitu :
1. lingkungan fisik
2. kematangan
3. pengaruh sosial
4. proses pengendalian diri (equilibration)
(Piaget, 1977)

Tahap perkembangan kognitif :
1. Periode Sensori motor (sejak lahir – 1,5 – 2 tahun)
2. Periode Pra Operasional (2-3 tahun sampai 7-8 tahun)
3. Periode operasi yang nyata (7-8 tahun sampai 12-14 tahun)
4. Periode operasi formal

Tiga prinsip utama pembelajaran yang dikemukakan Piaget, antara lain:

a. Belajar aktif

Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang aktif, sebab knowledge itu terbentuk dari dalam subyek belajar. Untuk membantu perkembangan kognitif anak maka perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak tersebut untuk belajar sendiri, misalnya: melakukan percobaan sendiri; memanipulasi symbol-simbol; mengajukan pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri; membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannya

b. Belajar melalui interaksi social
Dalam proses belajar diperlukan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi antar subyek belajar. belajar bersama baik dengan teman sebaya maupun orang yang lebih dewasa, menurut Piaget akan membantu perkembangan kognitif mereka. Karena tanpa kebersamaan kognitif akan berkembang dengan sifat egosentrisnya. Dan dengan kebersamaan khasanah kognitif anak akan semakin beragam.

c. Belajar melalui pengalaman sendiri
Dengan menggunakan pengalaman nyata maka perkembangan kognitif seseorang akan lebih baik daripada hanya menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Berbahasa sangat penting untuk berkomunikasi namun jika tidak diikuti oleh penerapan dan pengalaman maka perkembangan kognitif seseorang akan cenderung mengarah ke verbalisme.


Selasa, 17 Maret 2009

Multiple Intelligence

Teori Multiple Intelligence (inteligensi ganda) pertama kali ditemukan dan dikembangkan oleh Howard Gardner yaitu seorang psikolog perkembangan dan professor pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard University Amerika Serikat. Inteligensi menurut Gardner adalah sebuah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata. Seseorang dikatakan memiliki inteligensi yang tinggi apabila ia dapat menyelesaikan persoalan hidup yang nyata dan bukan hanya dalam teori sematan. Semakin seseorang terampil dan mampu menyelesaikan persoalan kehidupan yang situasinya bermacam-macam dan kompleks, semakin tinggi inteligensinya. Menurut Gardner manusia memiliki 9 kategori kecerdasan (Suparno, 2004), yaitu:

1. Verbal/linguistic intelligence

Inteligensi linguistik merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan, untuk mengekspresikan ide-ide atau gagasan-gagasan yang dimilikinya. Umumnya orang dengan inteligensi ini memiliki ketrampilan bahasa yang tinggi dan sangat mahir sebagai pembicara. Selain itu orang yang mempunyai kecerdasan linguistik tinggi akan berbahasa lancar, baik dan lengkap. Ia mudah untuk mengetahui dan mengembangkan bahasa dan mudah mempelajari berbagai bahasa.

2. Logical/Mathematical Intelligences

Logical/Mathematical Intelligences merupakan kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan penggunaan bilangan dan logika secara efektif. Tipe ini cenderung kuat dalam hal konseptual dan mencari hubungan logis dan numerik. Termasuk dalam kecerdasan ini adalah kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi dan perhitungan.

3. Visual/Spatial Intelligences.

Visual/Spatial Intelligences kemampuan seseorang dalam menangkap dunia ruang visual secara tepat, yang termasuk dalam kecerdasan ini adalah kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan perubahan bentuk benda dalam pikiran dan mengenali perubahan tersebut, menggambarkan suatu hal/benda dalam pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata serta mengungkapkan data dalam suatu grafik. Contohnya kemampuan seorang arsitek.

4. Body/Kinaesthetic Intelligences.

Body/Kinaesthetic Intelligences merupakan kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh dan menangani objek-objek dengan trampil, memiliki kepekaan dan keseimbangan dan koordinasi yang baik antar anggota tubuh. Orang yang mempunyai kecerdasan ini dengan mudah dapat mengungkapkan diri dengan gerak tubuh mereka. Mereka dapat mengekspresikan apa yang mereka pikirkan dan rasakan melalui gerak tubuh. dengan mudah

5. Musical/Rhytmic Intelligences.

Musical/Rhytmic Intelligences merupakan kemampuan untuk mengembangkan dan mengekspresikan, menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Pada umumnya kuat dalam hal penggunaan suara, ritme dan pola dan sangat sensitif terhadap indra pendengarannya.

6. Interpersonal intelligence

merupakan kemampuan dalam hal berhubungan dengan dan memahahi seseorang. Seseorang yang memiliki kemampuan inteligensi interpersonal akan mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, watak, temperamen, ekspresi wajah, suara dan isyarat dari orang lain. Mudah berempati dan memahami pola fikir dan perasaan orang lain. Peka terhadap perasaan dan motivasi.

7. Intrapersonal intelligence

Inteligensi interpersonal merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti tentang diri sendiri dan mampu bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri. Termasuk dalam inteligensi interpersonal adalah kemampuan seseorang untuk berefleksi dan menyeimbangkan diri, mempunyai kesadaran tinggi akan gagasan-gagasan, mempunyai kemampuan mengambil keputusan pribadi, sadar akan tujuan hidup dapat mengendalikan emosi sehingga kelihatan sangat tenang. Orang yang mempunyai kecerdasan interpersonal akan dapat berkonsentrasi dengan baik serta dapat melakukan refleksi diri dan menyadari keadaan batinnya.

8. Natural intelligence

Inteligensi lingkungan atau natural merupakan kemampuan mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat memahami dan menikmati alam dan menggunakannya secara produktif dalam bertani, berburu dan mengembangkan pengetahuan akan alam.

9. Inteligensi Eksistensial (existential intelligence)

Inteligensi eksistensial lmerupakan kepekaan dan kemampuan seseorang dalam menjawab persoalan-persoalan terdalam mengenai eksistensi manusia. Orang yang mempunyai kecerdasan eksistensi mencoba menyadari dan mencari jawaban yang terdalam.

Menurut Gardner, dalam diri seseorang terdapat kesembilan kecerdasan tersebut, akan tetapi untuk orang-orang tertentu terkadang suatu inteligensi lebih menonjol dari pada inteligensi yang lainnya.


Kamis, 12 Maret 2009

TEKA TEKI SILANG

Across:

1. menjahin hubungan antar sesama

5. pemimpin dalam shalat

6. nabi yang terakhir

7. perkataan, perbuatan dan keputusan nabi

8. hari raya umat muslim

9. bulan puasa

11. tanpa pamrih

13. berserah diri kepada Allah

16. makhluk yang diciptakan dari api

18. panggilan untuk shalat

19. puasa (bahasa arab

20. patuh

21. mengeluarkan sebagian harta untuk fakir miskin


Down:

2. ummulkitab

3. salah satu nama nabi

4. sesuatu yang ingin dilakukan

6. keistimewaan yang dimiliki oleh para nabi

7. faedah

10. tunggal

12. salah satu rukun haji

14. kalamullah

15. hari akhir

16. manusia,insan

17. petunjuk allah

20. taman pendidikan al-qur'an



Senin, 09 Maret 2009

assalaamu'alaikum guys...

Ni Alfiyah.........

monggo di tunggu gabungannya........OCE !!