Senin, 09 November 2009

TATA KELOLA PERPUSTAKAAN

Buku merupakan jendela dunia dan pusaka kemanusiaan yang membawa manusia pada peradaban yang berlangsung hingga hari ini. Buku adalah jendela dunia yang mengandung hikmah masa lalu dan juga masa sekarang. Jiwa zaman disepanjang waktu terkandung di dalamnya. Buku adalah memori peradaban dunia. Thomas Carlyle mengatakan, “In book lies the soul of the whole past time”. Hanya dengan buku, manusia dapat menggenggam dunia, menjelajahi seluruh pemikiran dan imajinasi yang terhampar di alam raya.

Guru adalah teman yang paling baik. Ia dengan sabar membimbing dan melayani pemakainya baik yang memiliki kecepatan yang lamban atau pun yang memiliki kecepatan super. Buku dapat menghampiri manusia kapan saja dan dimana saja, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan buku, seorang manusia akan dapat menjadi lebih bijaksanaan

PEMBAHASAN

Menurut Ibrahim Bafadal, perpustakaan merupakan suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.

Perpustakaan merupakan alat yang sangat vital dalam setiap program pendidikan, pengajaran dan penelitian bagi setiap pendidikan dalam ilmu pengetahuan. Para pendidik mengatakan bahwa perpustakaan adalah inti setiap program pendidikan dan pengajaran yang berarti “the heart of the educational programs”.

Apabila ditinjau dari tujuan, fungsi, serta pemakaian perpustakaan, maka terdapat lima macam perpustakaan, yaitu (1) perpustakaan nasional, yang merupakan satu-satunya perpustakaan disuatu negara yang koleksinya berasal dari sebagian besar terbitan hasil karya tulis, cetak ataupun grafis lain yang terdapat di Negara yang bersangkutan. (2) perpustakaan umum, merupakan perpustakaan dengan koleksinya yang bersifat umum dan digunakan sebagai sarana penunjang pengembangan pendidikan masyarakat pada umumnya. (3) perpustakaan khusus, merupakan perpustakaan dengan koleksinya yang khusus. (4) perpustakaan perguruan tinggi, merupakan perpustakaan milik lembaga perguruan tinggi. (5) perpustakaan sekolah. merupakan perpustakaan milik sekolah. Dengan demikian, perpustakaan merupakan unit kerja suatu lembaga yang menyelenggarakannya.

Ciri-ciri perpustakaan dapat dirinci sebagai berikut:

1. Perpustakaan merupakan suatu unit kerja

Perpustakaan tidak berdiri sendiri. Adanya perpustakaan merupakan unit dari suatu lembaga tertentu.

2. Perpustakaan mengelola sejumlah bahan pustaka

Perpustakaan menyediakan sejumlah bahan pustaka yang tidak hanya berupa buku-buku, dan juga bukan berupa buku (non book material) seperti majalah, surat kabar, brosur, peta. Jumlah bahan pustaka sesuai dengan kebutuhan yang didasarkan pada jumlah pemakainya. Bahan-bahan pustaka tidak hanya disusun dan disimpan, akan tetapi dikelola dengan sebaik-baiknya menurut aturan tertentu.

3. Perpustakaan harus digunakan oleh pemakai

Pengaturan dan pengelolaan bahan-bahan pustaka tidak lain adalah agar dapat digunakan dengan baik oleh para pemakai. Di samping itu juga agar dengan adanya pengaturan tersebut dapat membangkitkan minat setiap pemakai untuk selalu mengunjungi perpustakaan.

4. Perpustakaan sebagai sumber informasi

Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat tumpukan buku-buku yang tanpa ada gunanya. Perpustakaan harus dapat berfungsi sebagai sumber informasi bagi siapa pun yang membutuhkannya. Jadi tumpukan buku yang dikelola dengan baik baru dapat dikatakan sebagai perpustakaan apabila dapat memberikan informasi bagi yan memerlukannya.

Suatu perpustakaan bertujuan untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan lembaga yang bersangkutan melalui berbagai layanan informasi, baik dari pengumpulan informasi, pengolahan, pemanfaatan, serta penyebarluasan informasi.

Servis pelayanan harus dikerjakan secara profeional, yaitu dengan mengedepankan nilai-nilai ketepatan, kecepatan, dan kepuasan masyarakat yang dilayani. Perpustakaan memiliki dua jenis layanan, yaitu layanan tertutup (close access) dan layanan terbuka (open access). Layanan tertutup dilakukan untuk keselamatan koleksi. Koleksi yang dilayani secara tertutup adalah koleksi jurnal dan buku referensi (buku langka atau buku mahal). Dalam layanan tertutup, pengunjung tidak diperbolehkan mengambil sendiri bahan pustaka, akan tetapi diambilkan oleh petugas. Lain halnya dengan layanan tertutup yang tidak memberi kebebasan kepada pengunjung untuk mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan, maka layanan terbuka member kebebasan kepada pengunjung untuk meminjam koleksi apapun setelah melalui proses administrasi yang telah dibuat ileh perpustakaan. Sistem simpan pinjam bahan pustaka bertujuan untuk menghindari kemungkinan hilangnya bahan pustaka.

Perpustakaan perguruan tinggi pada umumnya diselenggarakan dengan system terbuka (open access). Dengan demikian setiap pengunjung dapat masuk dengan bebas ke dalam perpustakaan dan mendaftarkan nama sebelum mencari buku yang akan dibaca.

Perpustakaan memiliki kegiatan-kegiatan pokok yang dikerjakan yaitu

· pengadaan bahan koleksi, yaitu kegiatan mengadakan bahan koleksi untuk dijadikan bahan koleksi perpustakaan yang meliputi: (1) kegiatan pemilihan bahan koleksi, (2) kegiatan pengadaan bahan koleksi dan lain sebagainya.

· pengolahan bahan koleksi, yaitu kegiatan mempersiapkan bahan koleksi yang telah diperoleh, agar dengan mudah dapat diatur di tempat-tempat ppenyimpanan sehingga memudahkan pula untuk dilayankan kepada para pemakai.

· pelayanan sirkulasi, kegiatan melayankan koleksi perpustakaan kepada para pemakai.

· pelayanan referensi, kegiatan melayankan koleksi perpustakaan, terutama koleksi pustaka acuan atau koleksi yang tidak boleh dibawa pulang oleh para pemakai.

· pelayanan administrasi, kegiatan menunjang (perbantuan) kepada semua kegiatan yang dilakukan di dalam perpustakaan.

Perpustakaan memiliki catalog-catalog yang memuat daftar buku yang dimiliki perpustakaan, diantaranya:

· Author catalog; disusun menurut pengarang buku.

· Title catalog; disusun menurut judul buku.

· Subject catalog; disusun menurut subjek atau isi buku.

Klasifikasi yang dipakai oleh perpustakaan pada umumnya ialah DDC (Dewey Decimal Clasification) yang dikarang oleh Melvil Dewey sebagaimana dalam bukunya yang berjudul “Decimal Clasification”, semua ilmu pengetahuan manusia itu dapat dibagi dalam sepuluh golongan yang besar, masing-masing golongan tersebut dapat dibagi lagi menjadi sepuluh golongan yang lebih kecil. Dengan demikian, pembagian ini dilakukan dalam system persepuluhan. Sepuluh golongan besar yang pertama adalah:

100 Philosophy (filsafat)

200 Religion (agama)

300 Social Sciences (ilmu kemasyarakatan)

400 Language (bahasa)

500 Pure Science (ilmu pengetahuan alam dan pasti)

600 Technology (teknologi)

700 The Art (kesenian, arsitektur, dan olah raga)

800 Literature (kesusastraan)

900 History (sejarah, biografi)

000 General Works (karya-karya umum)

Daftar tersebut dapat membantu pemakai dalam mencari buku-buku di rak, dan juga dapat membantu pengunjung yang ingin mencari buku berdasarkan author catalog, title catalog, atau subject catalog.

Organisasi perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Organisasi Makro

Organisasi makro merupakan penegasan dan penggambaran kedudukan perpustakaan perguruan tinggi sebagai unit kerja dalam organisasi perguruan tinggi yang bersangkutan:

· Sesuai dengan peranannya, perpustakaan perguruan tinggi memiliki kedudukan unit pelaksana teknis (UPT) yaitu perangkat perlengkapan pusat yang penting sebagai penunjang kegiatan di lingkungan tersebut yang memiliki tugas pokok secara operasional dalam bidang pelayanan informasi.

· Sebagai perangkat kelengkapan pusat. Pimpinan perpustakaan perguruan tinggi dijabat oleh seorang yang mempunyai keahlian dalam bidang perpustakaan yang secara fungsional berada di bawah bertanggung jawab kepada rector.

· Pejabat yang memimpin perpustakaan PT mempunyai wewenang untuk mengajukan rencana, memimpin mengkoordinasikan dan mengintregrasikan tugas-tugas fungsional dalam bidang pelayanan informasi.

· Berdasarkan kedudukannya, maka pemimpin perpustakaaan PT hendaknya diikutsertakan dalam proses penentuan kebijaksanaan program kegiatan PT.

· Perpustakaan PT dapat mengadakan kerjasama secara fungsional dengan unit kelengkapan lainnya dalam bentuk hubungan kosultatif.

· Karena memiliki sifat yang urgen, perpustakaan PT perlu diatur dalam satu PT, yang menjelaskan tentang pengertian, tugas pokok dan susunan organisasinya.

2. Organisasi Mikro

Organisasi mikro dalam perpustakaan PT ialahpenegasan dan penggambaran tentang macam, kedudukan, sekop, system dan kewenangannya secara hierarkis dari subunit kerja yang ada di lingkungan unit kerja perpustakaan PT, yang tertuang dalam bentuk struktur organisasi.

· Macam-macam subunit kerja yang ada dalam lingkungan unit kerja perpustakaan hendaknya sesuai dengan macam kelompok kegiatan keja yang menjadi beban tugas perpustakaan PT.

· Setiap subunit kerja dalam lingkungan perpustakaan berkkedudukan sebagian yang lebih kecil dari unit kerja perpustakaan perguruan tinggi.

· Luas beban tugas dari subunit kerja meliputi beberapa aspek dari seluruh aspek pelayanan informasi.

· Pengembangan system organisasi perpustakaan PT hendaknya menggunakan system sentralisasi demi efisiensi dan efektifitas sarana.

· Sebagai subunit kerja, kemenangan secara herargis akan terbatas pada bidang kegiatan kerja masing-masing. Setiap kepala subunit bertanggung jawab langsung kepada pimpinan unit kerja perpustakaan PT.

· Sesuai dengan macam kelompok kegiatan kerjayang menjadi beban tugas perpustakaan PT, penyusunan struktur organisasi perpustakaan PT dilakukan dengan menggunakan pendekatan fungsional. Dengan demikian struktur organisasi minimal dari perpustakaan PT mempunyai empat komponen subunit yaitu:

a. Komponen subunit pelayanan teknis

b. Komponen subunit pelayanan pemakai

c. Komponen subunit pelayanan administrasi

d. Komponen pengelolaan

· Penyempurnaan struktur organisasi lengkap dari perpustakaan PT hendaknya bertolak dari struktur organisasi minimal yang dijabarkan sesuai dengan pembagian bidang kegiatan kerja pada masing-masing subunit.

· Nama jabatan dalam organisasi perpustakaan PT adalah sebagai berikut:

a. Pimpinan perpustakaan PT yang disebut “Kepala”.

b. Pimpinan pada bagian yang disebut “Kepala Bagian”

c. Pimpinan pada subbagian disebut “Kepala Subbagian"

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. 2008.

Basuki, Sulistyo. Pengatar Iltnu Perpustakaan. Jakarta: PT. Grainedia Pustaka Utaina. 1991.

S, Noerhayati. Pengelolaan Perpustakaan Jilid I. Bandung: Penerbit Alumni. 1987.

Darmono, Menjadi pintar: memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Malang: UM Press. 2002.

Sumardji, P. Perpustakaan Organisasi dan Tatakerjanya. Yogyakarta: Kanisius. 1988.

Darmono, Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. 2004.

Suherman. Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah. Bandung: MQS Publishing. 2009

Mudhoffir. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: Remadja Karya. 1986.

Pengembangan Standard Operating Procedures (SOP) untuk Perpustakaan Perguruan Tinggi, diakses pada tanggal 5 November 2009 dari http://library.um.ac.id/index.php/Artikel-Pustakawan/pengembangan-standard-operating-procedures-sop-untuk-perpustakaan-perguruan-tinggi.html

Pengindeksan Tuntas Berbasis Kurikulum. diakses pada tanggal 5 November 2009 dari http://library.um.ac.id/index.php/Jurnal-Perpustakaan-Sekolah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar