Selasa, 17 November 2009

Metode Pengembangan Sistem

SDLC (System Development Life Cycle) --> Siklus Hidup
Pengembangan Sistem
Proses yang direkayasa secara logik untuk mengembangkan sistem dari
tahap perencanaan sampai penerapan
4 (empat) tahap pertama ---> Tahap FRONT -END
Digerakkan oleh pemakai
Untuk menyelidiki konsep sistem baru dan menentukan dengan tepat apa
yang dibutuhkan para pemakai sebelum merancang sistem secara terinci
Dokumentasi Laporan yang dibuat ditujukan untuk para pemakai sistem
2 Tahap terakhir ---> Tahap BACK-END
Digerakkan oleh perancang dan teknokrat
Proses dari pengembangan sistem yang terutama :
Analisis sistem
Desain sistem
Implementasi system
Proses kebijakan
+ Perencanaan sistem dalam tahapan pengembangan sistem (proses ini
merupakan tahapan sebelum dilakukan pengembangan sistem _
initiation of system project)
Desain sistem dalam 2 tahapan :
1. Desain sistem secara umum/ konsep/ makro/ logika/khusus
2. Desain sistem secara rinci/fisik
Setelah sistem baru dikembangkan dan diimplementasikan _ Tahap
Pemeliharaan (10 -20 tahun atau lebih)
Jika sistem ini tidak lagi efisien dan efektif untuk tetap digunakan, maka tidak
dilanjutkan dan sistem baru dikembangkan

ISDM
Avison dan Fitzgerald (2003, hal. 20) mendefinisikan information systems development method (ISDM) sebagai:
“A collection of procedures, techniques, tools, and documentation aids which will help the system developers in their efforts to implement a new information system. A methodology will consist of phases, themselves consisting of subphases, which will guide the system developers in their choice of the techniques that might be appropriate at each stage of the project and also help them plan, manage, control, and evaluate information systems project”.
Secara garis besar Beynon-Davies dan Williams (2003) membagi ISDM ke dalam tiga kelompok utama, yaitu (1) metode terstruktur (structured methods); (2) metode Rapid Application Development (RAD); dan (3) metode berorientasi obyek (object-oriented methods). Metode terstruktur diperkenalkan pertama kali pada tahun 1980an dan menggunakan model linier dalam proses pengembangan. Input dan output setiap tahap diidentifikasi dengan jelas. Pemodelan data dan proses dilakukan dengan kerangka kerja yang terstruktur. Structured Systems Analysis and Design Method (SSADM) adalah salah satu contoh metode ini. Metode berorientasi-obyek merupakan metode yang relatif baru dan sekarang menjadi cukup populer di kalangan pengembang sistem informasi (e.g. Iivari dan Maansaari, 1998). Metode ini berfokus pada obyek yang konsisten mulai tahap analisis, perancangan, dan implementasi sistem informasi. Salah satu varian metode ini yang paling komtemporer adalah Unified Modelling Language (UML) yang diperkenalkan oleh (Rumbaugh, Jacobson, dan Booch, 1999).
Avison dan Fitzgerald (2003) menggunakan pendekatan lain dalam mengelompokkan ISDM. Mereka mendasarkan pada filosofi dasar yang digunakan oleh ISDM. Menurut mereka terdapat enam kelompok ISDM, yaitu:
1. Metodologi berorientasi proses (process-oriented methodologies) seperti Structured Analysis, Design, and Implementation of Information Systems (STRADIS) dan Yourdon Systems Method (YSM);
2. Metodologi berorientasi obyek (object-oriented methodologies) seperti Object Oriented Analysis (OOA) dan Rational Unified Process (RUP);
3. Metodologi pengembangan cepat (rapid development methodologies) seperti Extreme Programming (XP) dan Dynamic Systems Development Method (DSDM);
4. Metodologi berorientasi orang (people-oriented methodologies) seperti Effective Technical and Human Implementation of Computer-Based Systems (ETHICS);
5. Metodologi berorientasi organisasi (organizational-oriented methodologies) seperti Soft Systems Methodology (SSM) dan Information Systems Work and Analysis Changes (ISAC); dan
6. Metodologi campuran (blended methodologies) seperti Merise dan Information Engineering (IE).
Metode RAD menggunakan model iterasi proses pengembangan dan secara umum menspesifikasikan tahap berdasar beberapa bentuk prototype (Stapleton, 1997, dalam Beynon-Davies dan Williams, 2003) ). Metode RAD secara umum dapat disesuaikan dengan situasi yang ada karena tidak memberikan detil teknik yang digunakan. Dynamic Systems Development Method (DSDM) adalah contoh metode ini (Avison dan Fitzgerald, 2003).
Beberapa penelitian menemukan bahwa penggunaan ISDM dapat membantu pengembangan sistem informasi sehingga lebih efisien (e.g. Fitzgerald, 1998), sedang beberapa yang lain menemukan bahwa ISDM tidak banyak digunakan dan beberapa melaporkan penggunaan ISDM dapat membengkakkan biaya pengembangan sistem informasi (e.g. Guimaraes, 1985; Holt, 1997; Jenkins, 1984; Summer dan Sitek, 1986).

3 komentar:

  1. blh minta :
    - langkah metodologi ETHICS
    - teknik2nya yang mendukung metodologi ini
    - tools2 yang mendukung metodologi ini
    - kelemahan & kelebihannya
    tq

    BalasHapus
  2. bole minta hal" baru lagi tentang ysm?

    BalasHapus
  3. blh minta info tentang metodologi ETHICS:
    - teknik-teknik yang mendukung metodologi ini
    - tools yang mendukung metodologi ini
    - kelemahan & kelebihannya
    thanks..

    BalasHapus