Rabu, 18 Maret 2009

Buku Panduan Rekaman ( Recording Handbook )

Ditulis oleh : Shane Faber

Diterjemahkan oleh : Cokies


1. Dasar Suara (Sonic Fundamentals)


a. Keras vs. Lembut
Suara bergerak di udara. Telinga kita dibuat untuk sensitif pada getaran-getaran ini dan menterjemahkannya. Di dalam musik,istilah,”dinamik” menunjukkan apakah suatu suara itu “lembut” atau “keras”. Kemampuan dari sebuah media perekaman untuk membuat perbedaan antara lembut dan keras dinamakan “Area Dinamik (Dynamic Range)”. Piringan hitam dan kaset mempunyai sebuah batasan area dinamik sekitar 20 Db. Sedang CD dan Digital Audio Tape (DAT) mempunyai area dinamik yang penuh; itu berarti 100 Db. Faktor yang membatasi berapa banyak area yang bisa benar-benar anda dengarkan tergantung dari speaker,dan amplifier dan ruangan tempat anda mendengarkan. Teruskan membaca ….

b. Tinggi vs. Rendah
Kita telah mendengar istilah-istilah seperti “tajam(bright)”, ”tumpul(dull)”, “tipis(thin)” dan ”tebal/dalam(deep)” digunakan untuk menyatakan suatu musik. Ada dua hal yang kompleks mengenai hal ini. Yang pertama adalah bahwa kita mendengarkan hal yang sama secara berbeda.; “tajam(bright)” bagi seseorang adalah “tumpul(dull)” bagi yang lain. Yang kedua adalah ketepatan atau hasil, dari sumber suara kita, dengan kata lain speaker dan amplifier. Secara teknis, area frekwensi yang bisa didengar oleh pendengaran manusia adalah 20 Hertz(Hz) yang paling rendah dan 20 Kilohertz(Khz) yang paling tinggi. Kebanyakan area pendengaran manusia antara 40 Hz dan 16 Khz dan pada kenyataannya, spesifikasi area frekwensi radio FM adalah 50 Hz sampai 15 Khz.
Sebuah radio mobil, boom box atau home stereo mempunyai dua buah knop/tombol EQ. Knop “Low”(rendah) dan “High”(tinggi) biasanya dipusatkan pada 100 Hz dan 10 Khz dengan sebuah petunjuk “fixed Q”(Q tetap). Q menunjukkan daerah frekwensi yang dipengaruhi oleh “boost”(penguatan) atau “cut”(pelemahan) dan dinyatakan dalam oktaf. Hasilnya tidak terlalu mencolok, tetapi untuk pemakaian konsumen ini sederhana, menyenangkan dan biasanya sudah cukup. Tombol loudness adalah hanya sebuah penguatan frekwensi rendah untuk menggantikan tidak jelasnya frekwensi rendah pada level yang rendah untuk didengar.

c. Speaker dan Amplifier dan Ruangan
Ini adalah tahap terakhir sebelum kuping anda melakukan tugasnya. Setiap masalah disini mempengaruhi reproduksi suara, dan ditambah kemampuan anda menterjemahkan apa yang anda dengar. Amp, speaker dan ruangan dimana mereka berada, semuanya merupakan peralatan pendengaran. Ketika anda mencampur(mix) suara secara baik di studio tetapi terdengar buruk di tempat lain, maka anda tahu ada yang salah.
“Flat”(datar) adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan sebuah sistem yang memproduksi semua frekwensi, seimbang, lebih atau kurang. Beberapa orang mencoba ribuan kali untuk mendapatkan sebuah rungan yang “flat”(datar). Begitu pula saya, apa yang baik di atas kertas, tidak selalu baik untuk music! Selama saya tahu apa yang speaker dan ruangan kerjakan, saya dapat menyesuaikannya. Saya senang mencampur dengan sistem yang sederhana pada level SPL yang moderate. Ini dimaksudkan untuk mengurangi efek yang mungkin ditimbulkan oleh ruangan. Favorit saya saat ini adalah Genelec 1031 A, sepasang power monitor 2 arah yang kompak. Mereka tidak menipu saya. Alesis dan Event 20/20 saat ini sering dijadikan hadiah untuk undian power monitor 2 arah yang tidak terlalu mahal.
Level pendengaran adalah sebuah masalah individu, tetapi telinga merespon frekwensi secara berbeda pada volume yang berbeda. Level keras terus menerus berpengaruh menumpulkan respon terhadap frekwensi tinggi pada telinga, sementara pada level yang rendah, frekwensi rendah tidak muncul. Sama seperti hal lain dalam hidup, obat-obatan dan alkohol juga berpengaruh pada telinga, dan biasanya bukan pengaruh yang baik.

2. Memasukkan Suara Anda Pada Kaset ( Getting Your Sound On Tape )
Sampai saat ini, “Analog” merupakan satu-satunya jenis rekaman yang bisa dilakukan bagi kebanyakan musisi. Kemampuan yang luas dari alat rekam DAT, Alesis ADAT 8 trek, Tascam DA-88 8 trek dan perekam hard disk seperti Emu Darwin, Akai dan Vestax telah merubah situasi selamanya. Tetap, prosesnya sama meskipun ada perbedaan tehnikal dan spesifikasi format yang perlu dicatat.

a. Proses Perekaman Analog
Peralatan perekaman analog menggunakan sebuah tape/kaset plastik yang dilapisi dengan partikel-partikel magnet bergerak melintasi head(kepala) perekam magnet dengan kecepatan yang konstan untuk merekam dan memutar ulang. Selalu ada sebuah “erase head”(kepala penghapus), yang pertama pada jalur tape/kaset, untuk menghapus dan mengatur kembali partikel-partikel sebelum menyentuh “record head”(kepala rekam). Pada mesin “two-head”(dua-kepala) terdapat satu kepala untuk merekam(record) maupun memutar ulang(playback). Disain “three-head”(tiga-kepala) mempunyai satu head untuk merekam, ”sync-head”, dan yang lain untuk memutar ulang, “repro head”. Mesin-mesin profesional mempunyai tiga kepala.
Ada batasan banyaknya signal yang partikel tape/kaset dapat serap dan produksi ulang. Dua buah parameter yang berinteraksi untuk memaksimalkan kemampuan tape untuk secara benar merekam dan memutar ulang adalah “tape speed”(kecepatan tape) dan “bias”. Pada kecepatan yang lebih cepat, lebih banyak area tape untuk sinyal yang diberikan, dengan kata lain lebih banyak partikel untuk rekaman. Kebanyakan perekam multitrack analog profesional bekerja pada 30 ips (inches per second / inch per detik). “Bias” adalah sebuah proses yang terjadi secara kebetulan. Ditemukan bahwa ketika sebuah sinyal frekwensi tinggi, 100Khz atau lebih, jauh lebih tinggi dari yang manusia sanggup dengar, ketika direkam bersama sinyal normal, partikel magnet bekerja lebih baik untuk menghasilkan frekwensi-frekwensi yang lebih tinggi.
Ini adalah sebuah proses yang komplex dan banyak kemungkinan terjadi kesalahan! Mesin tape/kaset harus secara mekanik dan elektronik diatur pada spesifikasi yg sangat akurat. Pertama, untuk memastikan bahwa secara fisik mmungkinkan tape / kaset secara lembut berbalik(shuttle), mundur(rewind/rw) atau maju(fast forward/ff). Meskipun formula tape/kaset berkembang sangat pesat bertahun-tahun, problem mekanik dapat merusak tape dengan meregang atau mengusutkannya. Tidak ada yang dapat memperbaiki kesalahan ini! Rawat kaset anda dengan perhatian dan hormat. Problem lain termasuk kehilangan partikel kaset, dinamakan “shedding”(penghancuran), fluktuasi cepat yang memproduksi “wow and flutter” dan kaset yang tidak layak untuk kontak dengan head/kepala.
Lebih jauh lagi, elektronik harus merekam sinyal input dan memainkannya kembali dengan pasti. Inilah mengapa tone / frekwensi pada kaset master anda menjadi sangat penting. Itu dibutuhkan untuk mengatur secara benar elektronik pada mesin kaset sehingga ketika anda bekerja pada studio yang berbeda, kaset anda kedengarannya sama seperti yang anda ingat. Ketika semua parameter diatur secara benar, anda mendapat kesempatan untuk mendengarkan kembali apa yang telah anda rekam sebelumnya.

b. Proses Perekaman Digital
Proses perekaman digital secara mekanik jauh lebih sederhana, tetapi sangat banyak melibatkan elektronika. Signal masukan ( input ) dikopi 1000 kali /detik dan setiap potongan akustik masing-masing diberikan angka digitalnya sendiri, yang berisikan nomor 0 dan 1. Secara teori, “analog-to-digital converter”(ADC)/perubah analog ke digital menerima masukan(input) analog dan merubahnya menjadi sekelompok angka dan perubahannya, “digital-to-analog converter”(DAC)/perubah digital ke analog melakukan proses sebaliknya.
“Sampling rate” ( tingkat pengkopian ), atau berapa banyak suara dipotong dalam satu detik adalah faktor utama pada berapa baik sebuah suara dapat melalui proses digitalisasi. CD dikopi(sampled) pada 44,1 K atau 44.100 kali/detik, dan itu menjadi standard industri. Beberapa format menawarkan 48 K sampling. DAC dan ADC tidak menghasilkan sesuatu yang sama persis, dan perbedaan mesin-mesin ini tergantung pada konsistennya teori angka 0 dan 1.
Mesin kaset/tape digital menggunakan pemindahan mekanik dan kaset/tape plastik sebagai sebuah media penyimpanan informasi digital. Alesis ADAT dan Tascam DA-88 adalah contoh banyak-jalur(multi –tracks) digital yang tidak terlalu mahal. Cara lain yang dapat diterima adalah perekam hard disk(hard disc recorders). Beberapa diantaranya memakai komputer dengan software sebagai pengontrol yang canggih, seperti Digi-Design dan Soundscape, sementara yang lainnya memberikan kotak (boxes) tempat hard disk untuk menyimpan, seperti Emu Darwin, Vestax dan Akai.
Dengan perekam digital secara acak ini, ukuran hard disk membatasi jumlah lama waktu perekaman. Pencarian(locating) menjadi sangat cepat, begitu pula perubahan(editing). Ketika cara ini dipadukan dengan komputer sebagai penghubungnya(interface), anda mendapatkan sebuah pengolah kata(word processor) yang tangguh untuk musik. Siapapun yang menggunakan sabuah Mac atau Windows pada sebuah PC, tahu bagaimana cara menyeret dan mengklik(drag and click) dengan sebuah mouse dan itulah dasar bagaimana anda memanipulasi sebuah file suara(sound file).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar