Selasa, 17 Maret 2009

Multiple Intelligence

Teori Multiple Intelligence (inteligensi ganda) pertama kali ditemukan dan dikembangkan oleh Howard Gardner yaitu seorang psikolog perkembangan dan professor pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard University Amerika Serikat. Inteligensi menurut Gardner adalah sebuah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata. Seseorang dikatakan memiliki inteligensi yang tinggi apabila ia dapat menyelesaikan persoalan hidup yang nyata dan bukan hanya dalam teori sematan. Semakin seseorang terampil dan mampu menyelesaikan persoalan kehidupan yang situasinya bermacam-macam dan kompleks, semakin tinggi inteligensinya. Menurut Gardner manusia memiliki 9 kategori kecerdasan (Suparno, 2004), yaitu:

1. Verbal/linguistic intelligence

Inteligensi linguistik merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan, untuk mengekspresikan ide-ide atau gagasan-gagasan yang dimilikinya. Umumnya orang dengan inteligensi ini memiliki ketrampilan bahasa yang tinggi dan sangat mahir sebagai pembicara. Selain itu orang yang mempunyai kecerdasan linguistik tinggi akan berbahasa lancar, baik dan lengkap. Ia mudah untuk mengetahui dan mengembangkan bahasa dan mudah mempelajari berbagai bahasa.

2. Logical/Mathematical Intelligences

Logical/Mathematical Intelligences merupakan kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan penggunaan bilangan dan logika secara efektif. Tipe ini cenderung kuat dalam hal konseptual dan mencari hubungan logis dan numerik. Termasuk dalam kecerdasan ini adalah kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi dan perhitungan.

3. Visual/Spatial Intelligences.

Visual/Spatial Intelligences kemampuan seseorang dalam menangkap dunia ruang visual secara tepat, yang termasuk dalam kecerdasan ini adalah kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan perubahan bentuk benda dalam pikiran dan mengenali perubahan tersebut, menggambarkan suatu hal/benda dalam pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata serta mengungkapkan data dalam suatu grafik. Contohnya kemampuan seorang arsitek.

4. Body/Kinaesthetic Intelligences.

Body/Kinaesthetic Intelligences merupakan kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh dan menangani objek-objek dengan trampil, memiliki kepekaan dan keseimbangan dan koordinasi yang baik antar anggota tubuh. Orang yang mempunyai kecerdasan ini dengan mudah dapat mengungkapkan diri dengan gerak tubuh mereka. Mereka dapat mengekspresikan apa yang mereka pikirkan dan rasakan melalui gerak tubuh. dengan mudah

5. Musical/Rhytmic Intelligences.

Musical/Rhytmic Intelligences merupakan kemampuan untuk mengembangkan dan mengekspresikan, menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Pada umumnya kuat dalam hal penggunaan suara, ritme dan pola dan sangat sensitif terhadap indra pendengarannya.

6. Interpersonal intelligence

merupakan kemampuan dalam hal berhubungan dengan dan memahahi seseorang. Seseorang yang memiliki kemampuan inteligensi interpersonal akan mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, watak, temperamen, ekspresi wajah, suara dan isyarat dari orang lain. Mudah berempati dan memahami pola fikir dan perasaan orang lain. Peka terhadap perasaan dan motivasi.

7. Intrapersonal intelligence

Inteligensi interpersonal merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti tentang diri sendiri dan mampu bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri. Termasuk dalam inteligensi interpersonal adalah kemampuan seseorang untuk berefleksi dan menyeimbangkan diri, mempunyai kesadaran tinggi akan gagasan-gagasan, mempunyai kemampuan mengambil keputusan pribadi, sadar akan tujuan hidup dapat mengendalikan emosi sehingga kelihatan sangat tenang. Orang yang mempunyai kecerdasan interpersonal akan dapat berkonsentrasi dengan baik serta dapat melakukan refleksi diri dan menyadari keadaan batinnya.

8. Natural intelligence

Inteligensi lingkungan atau natural merupakan kemampuan mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat memahami dan menikmati alam dan menggunakannya secara produktif dalam bertani, berburu dan mengembangkan pengetahuan akan alam.

9. Inteligensi Eksistensial (existential intelligence)

Inteligensi eksistensial lmerupakan kepekaan dan kemampuan seseorang dalam menjawab persoalan-persoalan terdalam mengenai eksistensi manusia. Orang yang mempunyai kecerdasan eksistensi mencoba menyadari dan mencari jawaban yang terdalam.

Menurut Gardner, dalam diri seseorang terdapat kesembilan kecerdasan tersebut, akan tetapi untuk orang-orang tertentu terkadang suatu inteligensi lebih menonjol dari pada inteligensi yang lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar